Minggu, 17 Mei 2015

Logam Berat Zn di Perairan

LOGAM BERAT Zn DI PERAIRAN



Dosen Penanggung Jawab:
Ir. Dartius, M.S


Oleh :

DINARTA PARDEDE
120302035
MSP/A








MATAKULIAH EKOTOKSIKOLOGI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan pokok dalam kehidupan. Kualitas dan kuantitas air sangat bervariasi tergantung dari peruntukannya. Standar kualitas air untuk kebutuhan nlanusia dalam ha1 ini untuk minum, masak, mencuci dan mandi lebih tinggi apabila dibandingkan dengan standar kualitas air untuk keperluan yang lain. Air untuk kebutuhan manusia biasanya disebut dengan air minum dan dapat berasal dari air tanah (sumur), penampungan air hujan  (PAH)  dan air permukaan yang diolah oleh perusahaan air minum (PAM).  Untuk kota-kota besar  di  Indonesia pada umumnya sumbeer air minum berasal dari air tanah atau air permukaan yang diolah oleh perusahaan air minum. Pencemaran lingkungan di kota-kota besar yang berasal dari limbah rumah tangga dan industri yang berupa limbah padat, cair atau gas dapat menurunkan kualitas sumber air minum. Air yang sehat bagi kebutuhan manusia adalah air yang tidak terkontaminasi dan tidak dapat menimbulkan penyakit yang disebarkan melalui air, bebas dari unsur-unsur yang beracun, dan bebas dari sejurnlah mineral dan zat organik yang berlebihan  (Suprijanto dan Agustina, 1988).
Pencemaran logam berat dalam air harus mendapat perhatian yang serius, karena bila terserap dan terakumulasi dalam tubuh manusia dapat mengganggu kesehatan dan pada beberapa kasus menyebabkan kematian. Pencemaran logam berat terhadap lingkungan merupakan suatu proses yang erat hubungannya dengan penggunaan logam tersebut oleh manusia. Toksisitas logam pada manusia menyebabkan beberapa akibat negatif, tetapi yang terutama adalah timbulnya kerusakan jaringan, terutama jaringan detoksikasi dan ekskresi (hati dan ginjal). Akumulasi logam berat pada tubuh manusia akan menimbulkan berbagai dampak yang merugikan bagi kesehatan, diantaranya kerapuhan tulang, rusaknya kelenjar reproduksi, kerusakan otak, dan keracunan akut pada sistem saraf pusat  (Amriani, 2011).
.Adanya logam berat di perairan, berbahaya baik secara langsung terhadap kehidupan organisme, maupun efeknya secara tidak langsung terhadap kesehatan manusia. Hal ini berkaitan dengan sifat-sifat logam berat yaitu sulit didegradasi, sehingga mudah terakumulasi dalam lingkungan perairan dan keberadaannya secara alami sulit terurai, dapat terakumulasi dalam organisme termasuk kerang dan ikan, dan akan membahayakan kesehatan manusia yang mengkomsumsi organisme tersebut Adanya logam berat seng (Zn) di dalam air yang melampaui batas dapat menyebabkan gangguan kesehatan terhadap manusia yang mengkonsumsinya, walaupun seng merupakan logam yang dibutuhkan oleh tubuh namun berbahaya jika melebihi ambang batas dan dapat menimbulkan rasa kesat pada air dan dapat menimbulkan gejala muntaber (Sunti., dkk, 2012).
Adanya logam berat di perairan, berbahaya baik secara langsung terhadap kehidupan organisme, maupun efeknya secara tidak langsung terhadap kesehatan manusia. Hal ini berkaitan dengan sifat-sifat logam berat yaitu sulit didegradasi, sehingga mudah terakumulasi dalam lingkungan perairan dan keberadaannya secara alami sulit terurai (dihilangkan), dapat terakumulasi dalam organisme termasuk kerang dan ikan, dan akan membahayakan kesehatan manusia yang mengkomsumsi organisme tersebut (Amriani, 2011).
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui sumber-sumber logam berat di perairan khususnya Zn.
2.      Untuk mengetahui organism yang hidup pada perairan yang tercemar logam berat.
3.      Untuk mengetahui kadar normal, sedang dan berat logam Zn di perairan.
Manfaat Penulisan
            Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai bahan bacaan dan sumber informasi bagi pembaca khususnya mahasiswa dan untuk memenuhi tugas dari matakuliah Ekotoksikologi Perairan.

 PEMBAHASAN
Toksikologi
            Toksikologi perairan (aquatic toxicology) adalah studi kualitatif dan kuantitatif untuk mengetahui dampak buruk (adverse effect) atau efek toksik dari bahan kimia dan bahan-bahan lain sebagai hasil aktifitas manusia terhadap organisme perairan. Selain itu, toksikologi perair juga menelaah konsentrasi atau kuantitas bahan kimia yang diperkiraka terdapat dalam lingkungan perairan, baik dalam badan perairan, sedimen atau makanan. Efek toksik dapat berupa kematian (lethality) atau sub-lethal seperti perubahan dalam pertumbuhan, perkembangan, reproduksi, pathologi, fisologi, biokimiawi dan tingkah laku. Efek atau dampak toksik dapat dinyatakan dalam beberapa kriteria yang dapat dikuantifikasi seperti: jumlah organisme yang mati, persentase telur menetas, perubahan dalam panjang dan berat, persentase hambatan pada kerja enzim (Tahir, 2012).
            Sifat-sifat fisika dan kimia dari ekosistem perairan dapat secara signifikan mempengaruhi dampak aktifitas biologis dan skala/besaran dampak toksik dari bahan kimia atau xenobitics lainnya. Tingkat kerentanan lingkungan perairan terhadap gangguan bahan kimia bergantung pada beberapa faktor, meliputi : sifat fisika-kimia dari bahan kimia dan produk-produk transformasinya, konsentrasi bahan kimia yang memasuki ekosistem, durasi dan jenis input (akut atau kronik,  tumpahan  terputus-putus  atau  berkesinambungan),  kemampuan ekosistem untuk mempertahankan diri (kapasitas buffering pH, dinamika pergerakan massa air) dan lokasi ekosistem terhadap tempat pembuangan limbah kimia. Hal lain yang patut dicatat, bahwa sesuai kodratnya sebagai organisme perairan, maka sepanjang hidupnya seluruh organisme ini berada dalam air (seluruh atau sebagian tubuh tenggelam dalam air). Hal ini memiliki konsekuensi logis sebagai lokasi spesifik organisme perairan yang sekaligus merupakan reservoir atau menjadi tempat tenggelam atau larutnya beberapa bahan kimia yang memasuki bahan kimia yang memasuki ekosistem perairan (Husni dan Esmiralda, 2011).
           
            Menurut Tahir (2012), faktor-faktor yang mempengaruhi toksisitas, meliputi :
1.      Faktor-faktor yang terkait dengan pemaparan; bagi suatu bahan kimia metabolit atau produk konversinya, untuk dapatmenimbulkan respon buruk atau memiliki dampak toksik padaorganisme perairan maka senyawa/bahan kimia tersebut harusberada dalam posisi kontak dan bereaksi dengan reseptor yang tepatpada organisme, dengan konsentrasi yang cukup tinggi dan durasikontak yang cukup lama. Konsentrasi dan waktu pemaparan yang dibutuhkan untuk dapat menimbulkan dampak atau respon buruk bervariasi menurut jenis bahan kimia, spesies organisme dan tingkat keparahan dampak yang ditimbulkan. Dalam pendugaan dampak toksik bahan kimia, faktor-faktor yang nyata terkait dengan pemaparan adalah: jenis, durasi, frekuensi pemaran dan konsentrasi bahan kimia. Organisme perairan dapat terpapar pada bahan kimia yang terdapat dalam air, sedimen dan bahan-bahan makanan. Bahan kimia hidrofilik (larut dalam air) lebih tinggi tingkat ketersediaannya dibanding dengan bahan kimia hidrofobik (sulit larut dalam air).
2.      Faktor-faktor yang terkait dengan organisme: spesies memiliki tingkat kerentanan yang berbeda terhadap bahan kimia. Perbedaan kerentanan ini diduga disebabkan oleh beberapa hal seperti: perbedaan aksesibilitas toksikan terhadap organisme dimana beberapa spesies tertentu memiliki kemampuan untuk secara efektif ngeluarkan  bahan  toksik  dalam  waktu  singkat  (contoh: mekanisme penutupan cangkang dan kemampuan melakukan anaerob pada kerang/bivalvia). Selain itu, laju dan pola metabolisme dan ekskresi dapat mempengaruhi tingkat kerentanan disebut. Hal lain yang mempengaruhi tingkat kerentanan organism terhadap toksikan adalah faktor genetis, bahan makanan, serta kesehatan dan nutrisi/gizi organisme. Faktor usia atau stadia perkembangan organisme juga menentukan tingkat kerentanan (vulnerability), yang disebabkan oleh perkembangan mekanisme.
3.      Faktor-faktor lingkungan eksternal: toksisitas bahan kimia dap dipengaruhi oleh lingkungan eksternal organisme yang terkait erat dengan ketersediaan bahan kimia dalam media air seperti DO, pH, suhu dan bahan padat terlarut.
4.      Faktor-faktor yang terkait dengan bahan kimia. Ketidak murnian (impurities) suatu bahan kimia dijumpai dari batch-batch yang dihasilkan oleh produsen yang berbeda. Hal lain yang patut dicatat adalah perbedaan tingkat kelarutan, tekanan penguapan  dan pH, karena faktor-faktor ini secara jelas mempengaruhi ketersediaan, persistensi, transfromasi dan bentuk/nasib akhir bahan kimia

Logam Zn di Perairan
            Penyebab utama logam berat menjadi bahan pencemar berbahaya yaitu logam berat tidak dapat dihancurkan (non degradable) oleh organisme hidup di lingkungan dan terakumulasi ke lingkungan, terutama mengendap di dasar perairan membentuk senyawa komplek bersama bahan organic dan anorganik secara adsorbsi dan kombinasi. Biota air yang hidup dalam perairan tercemar logam berat, dapat mengakumulasi logam berat tersebut dalam jaringan tubuhnya. Makin tinggi kandungan logam dalam perairan akan semakin tinggi pula kandungan logam berat yang terakumulasi dalam tubuh hewan tersebut. Faktor lingkungan perairan seperti pH, kesadahan, temperature dan salinitas juga mempengaruhi daya racun logam berat. Penurunan pH air akan menyebabkan daya racun logam berat semakin besar. Kesadahan yang tinggi dapat mempengaruhi daya racun logam berat, karena logam berat dalam air yang berkesadahan tinggi akan membentuk senyawa kompleks yang mengendap dalam dasar perairan (Rochyatun dan Abdul, 2007).
            Seng merupakan unsur yang berguna dalam tubuh manusia, binatang maupun tumbuh-tumbuhan. Karena kegunaannya tersebut maka Zn ditemukan dalam air, tanaman maupun binatang.  Menurut Permenkes standar dalam air minum maksimum yang diperbolehkan adalah  15  mg/l. Efek racun Zn pada manusia adalah pada konsentrasi yang tinggi antara 300-360 ppm, yaitu menyebabkan gangguan fisik seperti diare yang berat, keram perut dan muntah. Suatu sumber air minum yang mengandung Zn 26,6 mg/l tidak berbahaya bagi manusia, tetapi untuk air minum dengan kadar Zn 30,8 mg/l sudah mual dan mabuk. Dari  segi estetika air yang mengandung  ZI.  30 mg/l akan tampak seperti susu dan bila direbus timbul suatu lapisan seperti minyak pada permukaan airnya (Suprijanto dan Agustina, 1988).
            Salah satu jenis logam berat hasil pengolahan nikel adalah Zinc atau yang lebih populer dikenal dengan sebutan seng (Zn). Logam Zn termasuk sebagai mineral mikronutrien, artinya logam ini dibutuhkan sebagai nutrien yang essensial oleh organisme dalam jumlah yang relatif sedikit. Kadar Zn yang tinggi dapat bersifat racun, dan dapat menyebabkan gangguan metabolisme Fe dan Cu, gejala teratoma, seminoma serta choriopithelioma. Semakin rendah pH maka akan semakin banyak gugus basa lemah yang terprotonisasi pada permukaan akibatnya terjadi penurunan jumlah serapan ion logam Zn dikarenakan kemampuan untuk menyerap ion logam Zn semakin lemah (Saefudin., dkk, 2000).
Sumber – Sumber Logam Zn
            Limbah yang biasa mengandung logam berat berasal dari pabrik kimia, listrik, dan elekronik, logam dan penyepuhan elektro (electroplating), kulit, metalurgi dan cat serta bahan pewarna. Limbah padat permukiman juga mengandung logam berat. Logam berat yang masuk ke dalam perairan kebanyakan berasal dari kegiatan manusia. Akan tetapi logam berat di dalam lingkungan tidak dengans endirinya membahayakan kehidupan makhluk hidup. Logam berat membahayakan apabila masuk ke dalam sistem metabolisme makhluk dalam jumlah melebihi ambang batas. Ambang batas untuk tiap macam logam berat dan untuk tiap jeniis makhluk hidup berbeda-beda. Pemasukan logam berat ke dalam sistem metabolisme manusia dan hewan dapat secara langsung atau tidak langsung. Pemasukan secara langsung terjadi bersamaan dengan air yang diminum (Notohadiprawiro, 2010).
            Sumber cemaran logam berat Zn dapat berasal dari berbagai aktivitas manusia yang menghasilkan limbah berupa pencemar. Bahan-bahan pencemar tersebut diangkut oleh air hujan dan gerakan air dari laut dan perairan tawar menuju muara sungai yang merupakan tempat bertemunya perairan laut dan perairan tawar. Logam Zn dalam perairan dipekatkan melalui proses biologi dan kimia-fisika. Bioakumulasi dan biomagnifikasi merupakan proses biologi yang mampu mengendapkan logam pada tubuh organisme melalui rantai makanan. Pada proses kimia fisika, logam berat terlarut dan terendap pada sedimen dan dapat pula terabsorbi pada zat tersuspensi.  Apabila diketahui kadar logam Zn yang telah melebihi baku mutu, maka perlu dilakukan tindak lanjut dalam mencegah gangguan yang dapat disebabkan logam Zn (Amriani, 2011).
            Logam Seng (Zn) cenderung membentuk ion jika berada dalam air. Ion Seng (Zn) mudah terserap dalam sedimen dan tanah serta kelarutan logam berat Seng (Zn) dalam air relatif rendah pada air, logam berat cenderung mengikuti aliran air dan pengaruh pengenceran ketika ada air masuk, seperti air hujan, turut mengakibatkan menurunnya konsentrasi logam berat pada air. Konsentrasi logam berat pada air akan turut mempengaruhi konsentrasi logam berat yang ada pada sedimen. Kecenderungan peningkatan konsentrasi logam berat di sedimen diakibatkan oleh tingginya konsentrasi logam berat tersebut di air. Selain itu, terdapat parameter-parameter lain yang berpengaruh dalam kesetimbangan reaksi di sistem perairan, seperti pH, konsentrasi logam dan tipe senyawanya, kondisi reduksi-oksidasi perairan, dan bilangan oksidasi dari logam tersebut              (Sunti.,dkk, 2012).
            Adanya aktivitas pembuangan limbah rumah tangga, limbah pertanian yang banyak menggunakan pupuk pestisida, peningkatan aktivitas di industri serta adanya aktivitas pembuangan limbah domestik lain yang mengandung logam berat Seng (Zn). Air limbah industri air yang dihasilkan oleh industri, baik akibat proses pembuatan atau produksi yang dihasilkan industri  tersebut  maupun  proses  lainnya. Limbah non domestik adalah limbah yang berasal dari pabrik, industri, pertanian, peternakan, perikanan, transportasi, dan sumber-sumber lain (Husni dan Esmiralda, 2011).
Kadar Logam Zn di Perairan
            Seng merupakan unsur yang berguna dalam tubuh manusia, binatang maupun tumbuh-tumbuhan. Karena kegunaannya tersebut maka Zn ditemukan dalam air, tanaman maupun binatang. Kadar Zn yang terdeteksi dalam air  PAM  pada penelitian ini berkisar antara 0,0l-4,97 ppm dan dalam air sumur berkisar antara 0,0l-5,59 ppm. Menurut Permenkes standar dalam air minum maksimum yang diperbolehkan adalah  15  mg/l. Efek racun Zn pada manusia adalah pada konsentrasi yang tinggi antara 300—360 ppm, yaitu menyebabkan gangguan fisik seperti diare yang berat, keram perut dan muntah. Suatu sumber air minum yang mengandung Zn 26,6 mg/l tidak berbahaya bagi manusia, tetapi untuk air minum dengan badar Zn 30,8 mg/l sudah menyebabkan mual dan mabuk. Dari  segi estetika air yang mengandung Zn 30 mg/l akan tampak seperti susu dan bila direbus timbul suatu lapisan seperti minyak pada permukaan airnya                    (Suprijanto dan Agustina, 1988)
            Nilai Ambang Batas Zn dalam sedimen untuk kehidupan biota adalah 271 ppm. Kadar logam berat Zn yang terdapat dalam sedimen yang tidak terkontaminasi paling rendah adalah sebesar 0.01 ppm. Zn juga bersifat racun dalam kadar tinggi, namun dalam kadar rendah dibutuhkan oleh organism sebagai ko-enzim. Zn pada kadar 60 ppm dapat menyebabkan kematian 50 hewan ikan hal ini berdasarkan percobaan LC50 selama 96 jam (Muhajir., dkk, 2004).
            Kandungan logam Zn paling tinggi dibanding dengan logam lain. Ini disebabkan oleh sifat logam Zn yang essensial bagi organisme ditambah lagi dengan banyaknya limbah yang mengandung Zn baik yang berasal dari rumah tangga maupun industri yang masuk ke perairan. Logam Zn memiliki batasan kadar maksimum lebih tinggi dari logam Cu dan Pb karena logam berat Zn banyak terdapat di dalam enzim yang digunakan dlam proses metabolisme dan membantu pertumbuhan (Nurrachmi., dkk, 2011).
Organisme di Perairan Mengandung Logam Berat Zn
Salah satu biota laut yang diduga akan terpengaruh langsung akibat penurunan kualitas perairan dan sedimen di lingkungan pantai adalah hewan jenis kerang-kerangan. Komponen biotik dapat memberikan gambaran mengenai kondisi fisik, kimia, dan biologi suatu perairan, salah satu biota yang dapat digunakan sebagai parameter biologi dalam menentukan kondisi suatu perairan adalah jenis kerang-kerangan. Kerang merupakan sumber bahan makanan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat, karena mengandung protein dan mineral. Kerang hidup di daerah perairan dan bisa bertahan hidup di tempat berlumpur. Kerang memiliki mobilitas yang rendah, sehingga dapat mengakumulasi logam berat yang ada di lingkungannya. Oleh sebab itu, adanya logam berat dalam tubuhnya dipandang dapat mewakili keberadaan logam berat yang ada dihabitatnya (Amriani, 2011).
Kerang Anodonta woodiana merupakan salah satu organisme air yang hidup menetap, bersifat filter feeder dan mampu berkembang biak pada tekanan ekologis yang tinggi sesuai dengan sifatnya, maka dalam pertumbuhan kerang Anodonta woodiana dapat mengakumulasi logam berat dalam tubuhnya jika hidup pada perairan yang terkontaminasi logam berat. Tingginya kandungan logam pada kerang Anodonta woodiana disebabkan adanya aktivitas pembuangan limbah rumah tangga, limbah pertanian yang banyak menggunakan pupuk pestisida, eningkatan aktivitas di industri serta adanya aktivitas pembuangan limbah domestik lain yang mengandung logam berat Seng (Zn) ke dalam perairan sehingga terakumulasi dalam tubuh kerang (Sunti.,dkk, 2012).
Jika dibandingkan kemampuan plankton dalam mengakumulasi logam      Pb > logam Zn dalam sedimen. Kondisi demikian dikarenakan logam Zn masih merupakan logam yang essensial bagi plankton dalam proses pertumbuhannya sehingga kadar dalam tubuh plankton tersebut sebagian kecil telah digunakan. Berbeda halnya dengan logam Pb yang sama sekali tidak dibutuhkan  oleh  tubuh.  Kemampuan plankton dalam mengakumulasi logam Zn ini tidak jauh berbeda. Kondisi ini dikarenakan kecenderungan plankton mengakumulasi logam di perairan. Nilai faktor biokonsentrasi logm Zn di plankton terhadap sedimen berkisar antara 0,317 – 2,041 dengan rata-rata 1,221 dan standar  deviasi  sebesar  0,71.  Faktor biokonsentrasi  menunjukkan  bahwa plankton dapat mengakumulasi sebesar 1,221 kali lipat logam Zn yang terkandung dalam sedimen.Walaupun umur  plankton  jauh  lebih  pendek dibandingkan  ikan,  tetapi  kemampuan mengakumulasi logam berat dalam air jauh lebih tinggi (Wahyuni., dkk, 2013).
            Kandungan Zn terdeteksi pada ikan teri dengan nilai yang masih di bawah batas maksimum konsentrasi logam Zn yang diperbolehkan dalam otot biota laut sebesar 100 mg/kg berat kering. Sama halnya pada kerang darah, kandungan logam Zn terdeteksi dengan nilai ini masih jauh dari batas cemaran yang di bolehkan dalam baku mutu yang ditetapkan. Hal ini terjadi dikarenakan konsentrasi logam Zn dalam air dapat  mengendap  ke  dasar perairan (sedimen), sehingga kandungan logam di sedimen terlarut di air yang menyebabkan kandungan logam di air tinggi (Hasti, 2013).

BAHAN BACAAN









 
Amriani.  2011.  Bioakumulasi Logam Berat Timbal (Pb) Dan Seng (Zn) Pada Kerang Darah (Anadara granosa) Dan Kerang Bakau (Polymesoda bengalensis) Di Perairan Teluk Kendari.  Universitas Diponegoro.  Semarang.
Hasti, W.  2013.  Kandungan Logam Berat pada Air, Sedimen dan Plankton di Daerah Penambangan Masyarakat Desa Batu Belubang Kabupaten Bangka Tengah.  ISBN 978-602-17001-1-2.  Universitas Diponegoro.  Semarang.
Husni, H dan Esmiralda.  Uji Toksisitas Akut Limbah Cair Industri Tahu Terhadap Ikan Mas (Cyprinus carpio Lin).  Universitas Andalas.  Padang.
Muhajir.,  Edward dan Fasmi, A.  2004. Akumulasi Logam Berat Pb, Cd, Cu, Zn Dan Cr Dalam Sedimen Di Muara Sungai Cisadane Ciliwung Dan Citarum Teluk Jakarta.  Jurnal Sorihi.  ISSN 169-1483.  Pusat Oseanografi LIPI.  Jakarta.
Notohadiprawiro, T.  2010. Logam Berat Dalam Pertanian.  Universitas Sebelas Maret.  Surabaya.
Nurrachmi, I. Bintal, A dan M, Nudi Habibi. 2011.  Bioakumulasi Logam Cd, Cu, Pb Dan Zn Pada Beberapa Bagian Tubuh ikan Gulama (Sciaena Russell) Dari Perairan Dumai.  Universitas Riau.  Pekanbaru.
Rochyatun, E dan Abdul, R.  2007. Pemantauan Kadar Logam Berat Dalam Sedimen Di Perairan Teluk Jakarta.  Jurnal Makara Sains Vol:11 (1).  Pusat penelitian Oseanografi.  Jakarta.
Saefudin., Trisna, P dan Kusnadi.  2000.  Pengaruh pH dan Waktu Kontak Terhadap Biosorpsi Logam Zn Oleh Biomassa Aspergillus niger van Tieghem Pada Larutan Limbah Pertambangan Nikel. Universitas Pendidikan Indonesia.  Bandung.
Sunti, I., Anwar, D dan Syamsuar, M. 2012.  Studi Kandungan Logam Berat Seng (Zn) Dalam Air Dan Kerang Baja-Baja(Anodonta woodiana) Di Sungai Pangkajene Kabupaten Pangkep.  Universitas Hasanuddin.  Semarang.
Suprijanto, I dan Agustina, L.  1988.  Kandungan Logam Berat Dalam Sumber Air Minum Di Dki Jakarta. Vol 16 (2).  Pusat Penelitian Ekologi Kesehatan  Badan Litbang Kesehatan.  Jakarta.
Tahir, I. 2012.  Prinsip Umum Toksikologi Perairan. Universitas Brawijaya. Malang.
Wahyuni, H., Setia, B dan Dwi, P.  2013.  Konsentrasi Logam Berat Di Perairan, Sedimen Dan Biota Dengan Faktor Biokonsentrasinya Di Perairan Batu Belubang, Kab. Bangka Tengah.  Universitas Diponegoro.  Semarang

1 komentar:

  1. ituDewa Poker Domino QQ | Ceme Judi Domino QQ | Agen Domino QQ | Domino QQ Online | Agen Poker | Judi Poker | Poker Online | Agen OMAHA | Agen Super Ten | BlackJack

    PROMO SPESIAL GEBYAR BULANAN ITUDEWA. KUMPULKAN TURNOVER SEBANYAK-BANYAKNYA DAN DAPATKAN HADIAH YANG FANTASTIS DARI ITUDEWA.

    MAINKAN DAN MENANGKAN HADIAH TOTAL RATUSAN JUTA, TANPA DI UNDI SETIAP BULANNYA!

    ? DAIHATSU ALYA 1.0 D MANUAL ( Senilai Rp.100.000.000,- )
    ? New Yamaha Vixion 150 ( Senilai Rp.25.340.000,- )
    ? Emas Antam 10 Gram ( Senilai Rp.10.160.000,- )
    ? Free Chips 1.500.000
    ? Free Chips 1.000.000
    ? Free Chips 250.000

    SYARAT DAN KETENTUAN : KLIK DISINI

    DAFTARKAN DIRI ANDA SEGERA : DAFTAR ITUDEWA

    1 ID untuk 7 Game Permainan yang disediakan oleh Situs ituDewa

    => Bonus Cashback 0.3%
    => Bonus Refferal 20% (dibagikan setiap Minggunya seumur hidup)
    => Bonus UPLINE REFERRAL UP TO 100.000!
    => Bonus New Member 10%
    => Customer Service 24 Jam Nonstop
    => Support 7 Bank Lokal Indonesia (BCA, BNI, BRI, Mandiri, Danamon, Cimb Niaga, Permata Bank)

    • Deposit Via Pulsa, OVO & GOPAY
    • Pusat Bantuan ituDewa

    Facebook : ituDewa Club
    Line: ituDewa
    WeChat : OfficialituDewa
    Telp / WA : +85561809401
    Livechat : ituDewa Livechat

    BalasHapus